KOREOGRAFI TARI TUNGGAL
|
Seni
Budaya
|
Oleh :
Aditya Usnainnurrohim (01)
Heri
Maryanto (13)
2TGB1
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya,
kami telah dapat menyusun makalah tentang ”Koreografi Tari Tunggal”.
Penyusunan
makalah tentang seni tari ini merupakan kewajiban kami sebagai siswa untuk
memenuhi tugas. Kami memperhatikan materi yang ditugaskan oleh Guru pengampu
mata pelajaran ini sebagai isi dari makalah ini. Kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada pihak-pihak yang membantu penyusunan makalah ini seperti ; Guru
pengampu mata pelajaran, teman sekelompok maupun teman kelas lainnya, sumber
yang dapat dipercaya, dan orang terdekat yang memberi semangat, dengan bantuan
mereka penyusunan makalah ini bisa terselesaikan.
Kami
menyadari makalah kami ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini tidak lain karena msih sedikitnya pengalaman kami
dalam hal ini. Maka kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
untuk kebaikan dan kemajuan makalah ini serta tugas – tugas makalah kami yang
selanjutnya.
Kulon Progo, April 2013
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.......................................................................................................... 1
DAFTAR
ISI...................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang........................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah.................................................................................................. 3
C. Tujuan..................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Seni Tari................................................................................................... 4
B.
Jenis dan Bentuk Tari................................................................................................. 4
C.
Jenis, Peran, dan Perkembangan Tari Tunggal Nusantara........................................ 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................................. 8
B. Saran.......................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………….9
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Apabila
disimak secara khusus, tari membuat seseorang tergerak untu mengikuti irama
tari, gerak tari, maupun unjuk kemampuan, dan kemauan kepada umum secara jelas.
Tari memberikan penghayatan rasa, empati, simpati, dan kepuasan tersendiri
terutama bagi pendukungnya.
Tari
pada kenyataan sesungguhnya merupakan penampilan gerak tubuh, oleh karena itu
tubuh sebagai media ungkap sangat penting perannya bagi tari. Gerakan tubuh
dapat dinkmati sebagai bagian dari komunikasi bahasa tubuh. Dengan itu tubuh
berfungsi menjadi bahasa tari untuk memperoleh makna gerak.
Tari
merupakan salah satu cabang seni yang mendapat perhatian besar di masyarakat.
Ibarat bahasa gerak, hal tersebut menjadi alat ekspresi manusia dalam karya
seni. Sebagai sarana atau media komunikasi yang universal, tari menempatkan
diri pada posisi yang dapat dinikmati oleh siapa saja dan kapan saja.
Peranan
tari sangat penting dalam kehidupan manusia. Berbagai acara yang ada dalam
kehidupan manusia memnfaatkan tarian untuk mendukung prosesi acara sesuai
kepentingannya. Masyarakat membutuhkannya bukan saja sebagai kepuasan estetis
saja, melainkan juga untuk keperluan upacara agama dan adat.
B.
Rumusan Masalah
Apa
pengertian seni tari?
Apa saja jenis dan bentuk dari tari?
Apakah
jenis tari solo/tunggal itu?
C.
Tujuan
Adapun
tujuan penulisan karya tulis ini guna memenuhi tugas dari guru bidang studi,
memahami tari tunggal, dan juga kita sebagai generasi penerus bangsa senantiasa
diharapakan untuk menjaga dan melestarikan salah satu warisa nenek moyang kita.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Seni Tari
Tari
adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu
untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran.
Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan
memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Gerakan tari berbeda dari gerakan
sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau bersenam.
Seni
tari secara umum memiliki aspek-aspek gerak, ritmis, keindahan, dan ekspresi.
Selain itu, seni tari memilki unsur-unsur ruang, tenaga, dan waktu. Ruang
berhubungan dengan posisi, tingkatan, dan jangkauan. Posisi berhubungan dengan
arah hadap dan arah gerak. Arah hadap, seperti menghadap kedepan, kebelakang,
serong kanan, dan serong kiri, arah gerak, contohnya menuju kedepan,
kebelakang, memutar, atau zigzag. Tingkatan berhubungan dengan tinggi
rens\dahnya posisi duduk dan level tinggi dengan posisi kaki dijinjitkan atau
dengan meloncatloncat,. Jangkauan berhubungan dengan gerak yang panjang atau
pendek, gerak yang besar atau kecil.
Tenaga
sangat dibutuhkan dalam seni tari karena dengan tenaga, tari yang ditampilkan
lebih kreatif. Tenaga dalam seni tari sangat berhubungan dengan rasa dan emosi,
bukan dengan kekuatan otot. Gerakan tari yang dikendalikan dan diatur dengan
tenaga yang berbeda-beda akan membangkitkan kesan yang mendalam, bukan hanya
bagi penonton, juga bagi si penari.
Seni
tari sangat berhubungan dengan keadaan masyarakat dan budaya setempat. Oleh
karena itu, fungsi peranan, fdan jenis-jenisnya pun sangat berhubungan dengan
masyarakat dan budaya setempat. Bahkan dalam perkembangannya, seni tari
dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat dan budayanya.
B.
Jenis dan Bentuk Tari
Tari
adalah jenis tari dari Nusantara yang diperagakan oleh seorang penari.Pada
dasarnya,istilah tunggal hanya menunjukkan jumlah penari saja. Sementara jenis
tarian dapat dimainkan oleh seorang atau lebih penari. Misalnya , Tari Merak
bia menjadi tari tunggal, bisa pula menjadi tari berpasangan atau kelompok. Sifat
tari tunggal menuju ke arah psikologis yang akan menjadikan seseorang sebagai
subjek atau objek dalam suatu kegiatan. Sifat tari tunggal terdiri atas :
Lirik
, yaitu tarian yang memusatkan pada subjek atau keadaan diri pribadi, seperti
bahagia,atau haru,atau senang.
Epik,
yaitu sifat tari yang mengarah pada nilai luar diri, seperti kagum atau manja.
Jenis tari
menurut fungsinya :
a. tari
pertunjukan
b. tari
hiburan
c. tari
pergaulan, dan
d. tari
upacara
Jenis
tari menurut isi dan tema :
a. tari
aerotik
b. tari
heroik, dan
c. tari
pantomim
Jenis tari
Berdasarkan Koreografinya :
a. Tari
tunggal ( Solo ), Tari tunggal adalah tari yang diperagakan oleh seorang
penari, baik laki-laki maupun perempuan. Contohnya tari Golek ( Jawa Tengah )
b. Tari
berpasangan ( duet/pas de duex), Tari berpasangan adalaah tari yang diperagakan
oleh dua orang secara berpasangan. Contohnya tari Topeng (Jawa Barat)
c. Tari
kelompok/massal( Group choreography), Tari kelompok yaitu tari yang diperagakan
lebih dari dua orang.
C. Jenis, Peran, dan Perkembangan Tari Tunggal Nusantara
Mengupas tari tunggal nusantara
tidak terlepas dari jenis, peran dan perkembangannya. Peran tari tunggal
nusantara sangatlah beragam. Menyangkut tentang riwayat terbentuk sampai wujud
yang ada sekarang dan sejarah panjang tari sampai tari itu berperan bagi
masyarakat pemiliknya.
1. Jenis tari tunggal nusantara
Jenis tari tunggal nusantara yang begitu banyak pada
hakikat nya dapat diringkas menjadi empat kelompok, yaitu sebagai berikut.
- tari ritual(kesuburan)
- tari keprajuritan (kewiraan)
- tari perang
- tari pergaulan
Jenis tari tunggal nusantara
terdapat dalam berbagai bentuk tarian yang terkadang sulit . Dengan kata lain,
bisa terjadi satu tari berperan dalam berbagai keperluan,baik sosial, politik,
agama, kepercayaan, maupun hiburan.
Jenis tari tunggal nusantara yang
dikenal masyarakat jawa, misalnya: tari eko prawiro, gambiranom, merak , dan
gambayong , Jenis tari tunggal nusantara yang di kenal masyarakat bali ,
misalnya: tari pendet, margapati,panji semirang, kebyar duduk, baris,keris
barong. Jenis tari tunggal Nusantara yang dikenal masyarakat sunda misalnya :
tari kandangan sulintang, dan dewi .
- Peran tari tunggal nusantara
Peran tari
nusantara sedikit banyak dipengaruhi oleh geografis dan karakteristik
masyarakat pemiliknya. Karakteristik di bentuk oleh tempat tinggal atau letak
geografis masyarakatnya.orang yang tinggal digunung tentu berbeda dengan orang
yang tinggal di tepi pantai. Demikian mereka yang tinggal di kota besar tentu
berbeda karakter dengan yang tinggal di pedesaan. Berbeda pula karakter
masyarakat yang berdomisili di lingkungan keraton dengan masyarakat yang
berdomisili di luar keraton.
Oleh karena itu jika latar belakang
tempat tinggal sangat mempergaruhi karakter ciptaan seni atau lebih sepesifik
lagi tari tunggal.
Hubungan tari dan peran juga
dipengaruhi oleh penciptannya.bagi seorang koreo grafer kejadian dan fenomena
adalah sumber gerak yang sangat kaya.
Jika ide itu telah menjadi bentuk maka tidak lepas dari hasil pengamatan
langsung di sekitarnya.
Peran dalam pengertian yang lebih
luas berarti fungsi dan gunanya. Hampir semua orang mengetahui betapa besarnya peranan tari bagi
masyarakat pemiliknya.
Peran
tari tunggal dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Pemberian motivasi
Dikatakan memberi motivasi karena selalu membangkitkan
semangat untuk bangkit dan melawan
penjajah
b. Pemujaan
Pemujaan yang sering menggunakan
tari untuk mendukung kepentingan ritual,
antara lain nazar, panen padi, minta hujan. Sementara itu tari tunggal nusantara
yang biasa di gunakan untuk mendukung upacara ritual antara lain srimpi,tayub,
sintreen. Biasanya tari ini di gunakan untuk ritual permohonan hujan dan
keselamatan.
c. Pergaulan
Pada umum nya peran tari tunggal
nusantara di kaitkan dengan perhelatan tertentu atau untuk upacara
magi-simpatreis, misalnya upacara minta hujan,
perkawinan, dan mengusir wabah penyakit.
3. Perkembangan tari tunggal nusantara
Di mulai dari proses panjang sejak
manusia mengenal fungsi tubuh mereka. Setiap manusia normal pasti dapat
menggerakan anggota tubuh mereka dengan bebas,luwes, dan enak. Proses terbentuknya
sebuah tarian diduga di mulai dari keinginan manusia untuk mengapresiasi kan
kebutuhan estetis melalui gerak tubuh mereka. Berangkat dari gerak sederhana,
melalui proses panjang akhirnya terbentuklah aneka jenis tarian dengan berbagai fungsi dan gunanya .
Setiap peristiwa alam dan hal-hal yang menyangkut suasana hati selalu mempengaruhi penciptaan seni, demikian juga setiap etnis
akan merasakan,menangkap, dan mempengaruhi suatu peristiwa besar dengan
perasaan dan pikiran yang kurang lebih sama.
Bagi seniman pencipta tari
koreografer, suatu peristiwa menjadi materi dasar yang menarik dan bermakna
untuk dijadikan karya seni.
Tari tradisional nusantara sendiri
dibangun dalam rentang waktu yang sangat panjang, bisa mencapai hitungan abad.
Beberapa tari tunggal yang mengalami perubahan bentuk dan fungsi, antara lain :
tari seblang, sintren, tayub,ronggeng, sang hyang, dan pakarena.
Dengan uraian di atas ,tari
tradisional nusantara sangat berguna bagi kepentingan sosial atau ritual
masyarakat pemiliknya. Upacara yang sering
menggunakan tari untuk mendukung kepentingan sosial, antara lain:
peresmian gedung ,perayaan pernikahaan, HUT RI, menyambut tamu agung negara
sahabat , kedatangan pejabat penting, dan kampanye. Sementara itu, tari yang
digunakan untuk mendukung keperluan sosial , misalnya : tari gambyong,pendet,
ngremo, tayub, dan lilin.
4. Unsur estetis tari
tunggal nusantara
Tari juga mengenal pembagian jenis
karya , jika seni lukis mengenal lukis natural (alami),abstrak, dada,kubis
surrealist, dan superralist,maka demikian pula halnya seni tari. Di dalam
istilah seni, semua kebutuhan seni itu mencakup dalam perbincangan ekspresi
estetis ,bagaimana pun juga kepuasan batin seniman dan penghayatan harus
diletakan pada posisi tertinggi di bidang seni.
Setiap seni pasti
mempunyai unsur estetis di dalamnya.. misalnya
,medium di tangan seniman handal mampu
menghasilkan karya spektakuler dan mengagumkan. Sebalik nya tidak berguna apa
bila berada di tangan yang awam. Bukan berarti orang awam tidak boleh berkarya
seni .
Khususnya unsur estetis tari tunggal adalah gerak
detail,rias,busana, dan kebebasan ekspresi. Gerak detail meliputi gerak tangan
,kepala,mimik dan rias meliputi wajah, rambut badan, tangan, kaki. Di dalam
seni tari terdapat jenis tari tunggal, kelompok / berpasangan, dan massal.
Unsur estetis terpenting tari tunggal adalah menyangkut tentang hal detail
Perlu juga diketahui bahwa unsur estetis suatu seni masih
harus di kaitkan pada ”siapa” orang yang
berbicara atau memanfaatkannya. Dengan kata lain , misal suatu bentuk tari
tunggal etnis bali tidak dapat dengan mudah di pahami oleh entnis jawa sunda
minang dayak asmat separua dan makasar, begitu pula yang terjadi sebaliknya.
5. Keunikan tari tunggal nusantara
Setiap tari pasti mempunyai daya
tarik tersendiri yang membuat seseorang atau suatu kelompok bersedia meluang
kan waktu untuk melihat atau mempelajari nya. Keunikan tari tunggal nusantara
tentu saja berbeda, baik secara fisik,bentuk, jenis tari , maupun teknik
penyajiannya dengan jenis tari lainnya.
Daya tarik tari tunggal terutama
terletak pada keunikan suatu bentuk jenis tari atau pun ekspresi. Alasannya
mereka bergerak, bentuk gerakan, dan fungsi tarian itu sendiri yang membuat
perbedaan menjadi begitu terlihat.
Dalam perkembangannya
tari tunggal selain ditarikan oleh satu orang penari tidak menutup kemungkinan
dapat ditarikan secara kelompok bahkan masal. Perkembangan ini karena adanya
faktor pesanan atau kebutuhan. Contohnya tari tunggal adalah :
-
Tari Gathotkaca Gandrung
-
Tari Gambiranom
-
Tari Merak
-
Tari Klana Topeng
-
Tari Gambyong,dll.
Contoh
tari tunggal yang dapat disajikan atau dilakukan untuk masal,yaitu :
-
Tari Gambyong
-
Tari Eko Prawiro
-
Tari Prajuritan atau Watang
-
Tari Kelinci dll.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Jenis
tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu: Tari
Tunggal, Tari Berpasangan, dan Tari Kelompok/Massal.
Sifat
tari tunggal terdiri atas lirik , yaitu tarian yang memusatkan pada subjek atau
keadaan diri pribadi, seperti bahagia,atau haru,atau senang dan epik, yaitu
sifat tari yang mengarah pada nilai luar diri, seperti kagum atau manja.
Jenis tari tunggal terdapat dalam berbagai bentuk tarian
yang terkadang sulit . Dengan kata lain, bisa terjadi satu tari berperan dalam
berbagai keperluan,baik sosial, politik, agama, kepercayaan, maupun hiburan.
Peran tari tunggal nusantara sedikit banyak dipengaruhi
oleh geografis dan karakteristik masyarakat pemiliknya. Karakteristik di bentuk
oleh tempat tinggal atau letak geografis masyarakatnya. Peran tari tunggal
secara umum adalah pemberian motivasi, pemujaan,
pergaulan.
Unsur estetis tari tunggal adalah
gerak detail,rias,busana, dan kebebasan ekspresi. Gerak detail meliputi gerak
tangan ,kepala,mimik dan rias meliputi wajah, rambut badan, tangan, kaki.
Daya tarik tari tunggal terutama
terletak pada keunikan suatu bentuk jenis tari atau pun ekspresi. Alasannya mereka
bergerak, bentuk gerakan, dan fungsi tarian itu sendiri yang membuat perbedaan
menjadi begitu terlihat.
Dalam
perkembangannya tari tunggal selain ditarikan oleh satu orang penari tidak
menutup kemungkinan dapat ditarikan secara kelompok bahkan masal.
Kritik
dan Saran
·
Janganlah sungkan-sungkan untuk belajar tari, karena menari
bisa bermanfaat untuk berbagai hal.
·
Tidak ada yang sulit dalam seni, jika bisa menjiwai seni itu
sendiri.
·
Kembangkan bakat seni yang ada pada diri.
DAFTAR
PUSTAKA
Soedarsono.
1978. Pengantar Pengetahuan Komposisi Tari. Yogyakarta : Akademi Seni Tari
Indonesia Yogyakarta.
Rusliana,
Iyus. 1990. Pendidikan Seni Tari : Buku Guru Sekolah Dasar.
Hidayat,
Robby. 2005. Menerobos Pembelajaran Tari Pendidikan. Malang : Banjar Seni
Gantar Gumelar.
Kamus
Besar Bahasa Indonesia (1990: 602)
Pengertian
Musik.htm ( 27 – 12 – 2010 )
makasih yaa atas info nya
BalasHapus